Kadar Thyroid Stimulating Hormones (TSH) dan Kadar Ureum Pada Penderita Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis paru Thyroid Stimulating Hormones (TSH) Ureum

Authors

  • Dita Pratiwi Kusuma Wardani
    dita.tiwhie@gmail.com
    Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto , Indonesia
  • Tantri Analisawati Sudarsono Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto , Indonesia
  • Aprianto Aprianto Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto , Indonesia
  • Alamanda Nurul Qo’imah Prodi Teknologi Laboratorium Medik D4, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto , Indonesia

Downloads

Latar belakang: Tuberkulosis (TBC) termasuk dalam sepuluh penyakit teratas yang menyebabkan kematian. Pemberian obat anti tuberkulosis (OAT) bertujuan untuk memberikan pengobatan dan memastikan bahwa pasien mendapat dukungan dan perawatan yang memadai. Pemberian OAT juga diketahui memiliki efek samping seperti disfungsi hati, disfungsi ginjal, neuropati perifer, arthromyalgia, ruam kulit, disfungsi vestibular. Tujuan: mengetahui hubungan kadar Thyroid Stimulating Hormones (TSH) dan kadar ureum pada penderita tuberkulosis paru. Metode: Penelitian berjenis cross-sectional dan sampel sebanyak 42 orang pasien TB paru dengan fase pengobatan 0 dan 6 bulan di BKPM Purwokerto. Data dianalisis dengan korelasi Spearman. Hasil: Rerata kadar TSH pasien TB paru dengan fase pengobatan 0 bulan adalah 2.219 ± 0.810 µIU/mL. Sebanyak 20 orang pasien (95.24%) memiliki kadar TSH normal dan 1 orang pasien (4,76%) memiliki kadar TSH tidak normal. Rerata kadar ureum pasien TB paru dengan fase pengobatan 0 bulan adalah 9.905 ± 5.907 mg/dL. Tidak terdapat korelasi antara kadar TSH dengan kadar ureum (p = 0.150, r= -0.229). Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara kadar TSH dan kadar ureum pada pasien TB paru di BKPM Purwokerto.