Profil Pasien Suspek Resistensi Ganda Tuberkulosis HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2012
Downloads
Abstrak
Latar belakang : Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis terutama menyerang paru. Laporan World Health Organization (WHO) menuliskan pada umumnya hanya sedikit orang yang terinfeksi TB menjadi sakit TB namun pada orang dengan HIV/AIDS yang terinfeksi TB banyak menjadi sakit TB. Resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosa (OAT) menjadi salah satu masalah penting dalam pengobatan TB. Ketersediaan obat yang ampuh tetapi tidak diberikan dengan baik menimbulkan masalah resistensi termasuk Resistensi Ganda (RG)/ Multidrug Resistant (MDR).
Metode : Penelitian ini mempunyai desain deskriptif potong lintang menggunakan data yang sudah direkapitulasi dari case report form (CRF). Sampel penelitian ini adalah pasien suspek resistensi ganda TB pada HIV. Kriteria inklusi adalah semua pasien usia > 15 tahun dengan HIV TB Paru BTA positif atau negatif kasus baru, kasus kambuh, kasus putus obat, gagal terapi (suspek resistensi ganda) yang berobat ke Instalasi rawat jalan maupun Instalasi rawat inap RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso. Sampel berjumlah 21 orang pasien suspek resistensi ganda TB HIV/AIDS periode Maret – Desember 2012 di RSPI Prof dr Sulianti Saroso. Hasil disajikan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis secara univariat.
Hasil : Secara keseluruhan kelompok pasien suspek resistensi ganda TB HIV/AIDS paling banyak didapatkan pada usia 15-35 tahun sebesar 18 orang (85,7%), sebanyak 7 orang (33,33%) bekerja dengan pekerjaan sebagai karyawan, tingkat pendidikan paling banyak Sekolah Menengah Atas berjumlah 15 orang (71,4%) dan faktor risiko pasien paling banyak dari seks bebas dengan jumlah 13 orang (61,9%), Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan jumlah CD4 pasien cenderung rendah yaitu CD4 <100 sel/μL berjumlah 18 orang (66,7%), sementara jumlah limfosit paling banyak antara 15 % sampai 40 % sebanyak 10 orang (47,6%).
Kesimpulan : Profil pasien suspek resistensi ganda TB HIV/AIDS RSPI Prof dr Sulianti Saroso pada kelompok usia produktif dengan faktor risiko utama adalah seks bebas dan kondisi sistem kekebalan tubuh buruk.
Downloads
WHO. Global tuberculosis control: WHO report 2011. Who [Internet]. 2011;258. Available from: http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/index.html
UNAIDS. Global Report: UNAIDS report on the global AIDS epidemic 2014. Genebra. 2014;(July).
Kemenkes RI. Lembar fakta situasi terkini kemajuan pengendalian tuberkulosis 2014. jakarta; 2014.
Kemenkes RI. laporan situasi perkembangan HIV/AIDS di indonesia tahun 2014. jakarta; 2014.
Azmi AS. Prevalensi Risiko Tuberkulosis Multi Drug Resistance ( TB-MDR ) di Kota Depok : 2013.
Kemenkes RI. Pedoman Nasional Tatalaksana klinis infeksi HIV dan terapi antiretroviral pada orang dewasa.jakarta; 2011.
Straetemans M. The effect of tuberculosis on mortality in HIV positive people: a meta analysis. PLoS One. 2010.
A U. TB/HIV COINFECTION. FKUI/RSCM; 2009.
A Dwi. Profil Pasien Koinfeksi TB-HIV di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Bali. e-jurnal Med. 2016;5.
Gunaseelan A. Karakteristik Pasien HIV dengan Tuberkulosis di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008-2010. 2010.
Suarni N. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penderita penyakit TB Paru BTA Positif di kecamatan pancoran mas kota depok. Depok: FKM UI; 2009.
Permitasari DA. Faktor Resiko Terjadinya Koinfeksi Tuberkulosis pada Pasien HIV/AIDS di RSUP DR. KARIADI Semarang. 2012;1–54. Available from: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:jCfP1hND7kAJ:core.ac.uk/download/pdf/11735781.pdf+&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id.
Nzou C K R. clinical predictor of low CD4 count among HIV Infected Pulmonary. 2010.
Hoffman. HIV Medicine 2007 [Internet]. 2007. Available from: www.hivmedicine.com
Islamy A. Analisis faktor risiko ko-infeksi tb-hiv pada pasien tb di bp4/rs karang tembok surabaya aesthetica islamy. 2010;4–5.