Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Difteri Pada Pasien Anak Di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2018

Difteri Status Imunisasi

Authors

Downloads

Latar Belakang: Adanya satu kasus difteri terkonfirmasi laboratorium secara klinis menjadi dasar suatu daerah dinyatakan sebagai KLB. Awal tahun 2018, kasus difteri dikatakan berakhir pada 85 dari 170 Kabupaten/ Kota (termasuk DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian difteri pada pasien anak di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2018. Metode: penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel penelitian berjumlah 60 sampel, yaitu 20 kasus pasien difteri klinis dan terkonfirmasi laboratorium, serta 40 kontrol pasien PD3I tidak difteri. Pengambilan sampel kasus menggunakan sampling jenuh, sedangkan kontrol dengan quota sampling. Adapun kriteria inklusi kasus yaitu tercatat sebagai pasien rawat inap atau rawat jalan dan memiliki catatan rekam medis, sedangkan kriteria ekslusi kasus yaitu tidak terdapatnya catatan imunisasi. Data sekunder tentang kasus difteri diperoleh dari data surveilans dan rekam medis tahun 2018. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat.  Hasil: berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel status imunisasi berhubungan secara bermakna (p-value = 0.002) dan paling dominan berpengaruh (OR = 5.060) terhadap kejadian difteri pada pasien anak di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2018. Variabel konfounding dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin (OR = 1.851) dan sosial ekonomi (OR = 1.923). Kesimpulan: status Imunisasi merupakan faktor risiko difteri pada anak. Saran: penyuluhan tentang pentingnya imunisasi lengkap kepada individu keluarga dan advokasi terhadap stakeholder dilakukan secara lebih optimal.